Monday, 21 January 2013

Alchemy - The Art of Transmuting Metals


Alchemy, berasal dari kata Yunani kuno 'khemia', memiliki arti 'seni mengubah metal', adalah ilmu yang bertujuan untuk mengubah metal dasar menjadi emas, menginvestigasi preparasi dari 'ramuan umur panjang', dan mendapatkan kebijaksanaan tertinggi. Alchemy telah dipraktekkan di Mesopotamia (sekarang Irak), Egypt, Persia (sekarang Iran), India, Cina, Jepang, Korea, juga Yunani dan Romawi kuno, Post-Islamic Persia, kemudian di Eropa sampai abad 20. Praktek ilmu Alchemy sangat beragam dan terus berevolusi selama setidaknya 2500 tahun. Kimia adalah salah satu cabang dari Alchemy, yang kemudian menjadi lebih populer di abad ke-17. Seiring dengan berjalannya waktu, orang-orang lebih memilih untuk mengembangkan kimia karena dianggap lebih masuk akal dan pembuktiannya lebih aktual.

Basic of Alchemy

Pada mulanya ilmu Alchemy, berdasarkan artian Yunani kuno di abad-16, yaitu untuk memisahkan dan menyatukan kembali, bertujuan untuk mengubah, mentransmutasi logam emas (yang dijuluki chrysopoeia) dan perak (spagyric) menjadi 'panacea', ramuan kehidupan. Panacea dipercaya dapat menyembuhkan penyakit apa pun dan memperpanjang umur penggunanya. Meski penciptaan Panacea bukan satu-satunya tujuan dalam Alchemy dalam perkembangannya, proses pembuatan Panacea tercatat paling banyak dalam sejarah. Beberapa sekolah Hermetic memperdebatkan transmutasi logam emas dalam Alchemy adalah analogi dari transmutasi tubuh fisik demi mencapai keabadian. Hal tersebut dikenal sebagai Internal Alchemy. Mulai abad pertengahan, para Alchemist Persia dan Eropa berinventasi besar-besaran untuk penemuan 'Philosopher's Stone', substansi legendaris yang dipercaya dapat memberikan pemiliknya kebijaksanaan mutlak serta keabadian.

Pro and Contra

Paus John XXII menentang keras praktek Alchemy, serta melarang para orang-orang untuk menjadi Alchemist. Di tahun 1403, Henry IV of England juga melarang praktek Alchemy. Di akhir abad 14, Piers the Ploughman dan Chaucer sama-sama melukis sosok para Alchemist sebagai para pencuri dan penipu. Kiranya larangan-larangan tersebut muncul akibat obsesi para Alchemist yang membabi buta, sehingga menggunakan segala cara demi mencapai tujuan. Tercatat dalam sejarah terdapat Alchemist yang mempraktekan ilmu Alchemy dengan melibatkan ruh-ruh spiritual. Oleh karena itu, gereja-gereja Kristen di abad pertengahan menganggap praktek Alchemy telah melenceng. Tapi tidak di semua tempat Alchemy dibenci dan dilarang. Rudolf II, Holy Roman Emperor di akhir abad ke-16, mensponsori banyak Alchemist untuk berpraktek di Prague. Para Alchemist dipercaya memberikan banyak kontribusi pada industri kimia sampai saat ini. Sebut saja praktek testing tambang, preparasi ekstrak, liquid, dll. Pada kenyataannya, para Alchemist menyumbangkan ilmu praktek distilasi di Eropa Barat.

Alchemy in Traditional Medicine

 
Ilmu pengobatan tradisional menggunakan proses transmutasi dari ilmu Alchemy, menggunakan pharmacological atau kombinasi dari pharmacological dan teknik spiritual. Dalam pengobatan Cina, tradisi alchemical pao zhi mengubah kondisi temperatur, rasa, akses tubuh, sampai racun. Dalam Ayurveda, samskara digunakan untuk mengubah logam berat dan tumbuh-tumbuhan tertentu sehingga kadar racunnya berkurang atau hilang. Proses-proses tersebut masih dipertahankan sampai saat ini.

Modern Modification of Alchemy

 
Para Alchemist Persia dikenal sebagai pelopor modern scientific chemistry. Alchemist banyak menggunakan peralatan yang juga digunakan dalam laboratorium saat ini. Peralatan tersebut biasanya tidak berada dalam kondisi yang baik, terutama dalam penggunaannya di abad pertengahan Eropa. Banyak praktek mutasi yang gagal karena unsur-unsur kimia menjadi tidak stabil akibat peralatan yang tidak memadai. Hal tersebut diperburuk dengan rendahnya tingkat keamanan para Alchemist ketika percobaan berlangsung. Pada Abad 16, Alchemy dianggap sebagai ilmu sains populer di Eropa. Sebagai bukti, Isaac Newton sebetulnya banyak menghabiskan waktu hidupnya untuk mempelajari Alchemy, daripada optik dan fisika, dua hal yang malah membuatnya terkenal. Para peneliti ilmu Alchemy lainnya yang tercatat dalam sejarah antara lain Roger Bacon, Saint Thomas Aquinas, Tycho Brahe, Thomas Browne, dan Parmigianino. Alchemy mengalami masa kemunduran di abad ke-18, ketika kimia modern lahir dan menyediakan cara kerja yang lebih faktual, rasional dan terpola dalam proses transmutasi. Di tahun 1919, Ernest Rutherford menggunakan artificial disintegration untuk mengkonversi nitrogen menjadi oksigen. Sejak saat itu, proses sains transmutasi terus dikembangkan di banyak laboratorium yang berkaitan dengan nuklir, macam akselerasi partikel, pembangkit listik tenaga nuklir, dan senjata nuklir.

Trivia

 

• Dalam Fullmetal Alchemist, seri anime dan manga yang diciptakan oleh Hiromu Arakawa, para alchemist dapat mengubah apa pun yang masih termasuk dalam prinsip ilmu Equivalent Ecxhange – hukum alam yang menjadi referensi dalam seri ini. Karakter-karakter utamanya juga berkeinginan untuk mencari Philosopher's Stone. Alchemy dipraktekkan dengan menggunakan diagram yang dijuluki Transmuting Circles.
Alchemy.
• Seri Atelier Iris mengangkat kisah seputar ilmu Alchemy, dimana ruh alam (Mana) digunakan untuk mengekstrak elemen-elemen tertentu menjadi beragam item.

No comments:

Post a Comment